Saturday, May 5, 2012

Batam - Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) TNI AL Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan menegaskan, tidak ada kapal pasukan Malaysia yang bermanuver di perairan Pulau Nipah, Kepulauan Riau.

"Tidak ada, kapal Malaysia tidak masuk perairan Nipah," kata Didit, di Batam, Sabtu (5/5). Ia mengatakan, jika ada pasukan Malaysia masuk ke Perairan Indonesia, itu dalam rangka latihan bersama dua negara.

Malaysia dan Indonesia juga terlibat pengamanan Selat Malaka bersama-sama dengan Singapura. Disinggung mengenai keluhan nelayan yang merasa terusik dengan manufer di sekitar Pulau Nipah, ia membantah hal itu.

Pulau Nipah dijadikan pangkalan pengamanan perbatasan RI karena letaknya yang berdekatan dengan Singapura. Ia mengatakan, terdapat pasukan marinir dan TNI AL yang berjaga-jaga di perbatasan. Pasukan dilengkapi senjata. "Senjata biasa," kata dia.

Sementara itu, pemerintah pusat berencana membangun beberapa usaha di Pulau Nipah, di antaranya labuh jangkar kapal-kapal internasional yang melalui Selat Malaka dan usaha perikanan.

Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad mengatakan Pulau Nipah akan dikembangkan sebagai kawasan sentra pertumbuhan ekonomi berbasis pertahanan.

Di atas pulau seluas 44 ha itu, seluas 15 ha untuk pertahanan 12 ha untuk bangun fasilitas, labuh kapal.
Selain labuh jangkar, juga akan dikembangkan usaha yang berkaitan dengan itu, yaitu pengisian bahan bakar dan penjualan air.

Bahan bakar akan dipasok dari Depo Pertamina Pulau Sanbu sedangkan air dari Pulau Karimun. Diperkirakan, kebutuhan bahan bakar untuk usaha itu sebanyak 6 juta liter. Sedangkan air bersih sebanyak 2,5 juta liter.

Ia menambahkan, bahan bakar akan dijual dengan harga keekonomian. "Pulau Nipah akan mampu melayani lima kapal berbobot 50.000 GT," katanya. [TMA, Ant]

Sumber : Gatra

0 comments:

Post a Comment