SAROO, nama bocah itu, baru lima tahun usianya ketika tersesat. Dia bepergian bersama kakaknya yang bekerja sebagai penyapu di kereta api India. "Ketika itu sudah larut malam. Kami turun dari kereta, dan saya sangat lelah sehingga saya duduk di sebuah stasiun kereta api, dan akhirnya saya tertidur," tutur Saroo seperti dilaporkan BBC, Jumat lalu.
Tidurnya itu mengubah sisa hidupnya. "Saya pikir kakak saya akan kembali dan membangunkan saya, tapi ketika saya terbangun ia tidak terlihat. Saya melihat sebuah kereta api di depan saya dan berpikir, ia pasti di dalam kereta itu. Jadi, saya masuk ke kereta itu dan berharap saya akan bertemu saudara saya."
Namun, Saroo tidak menemukan saudaranya di kereta tersebut. Sebaliknya, ia tertidur lagi dan terkejut ketika terbangun 14 jam kemudian. Ia pada awalnya tidak menyadari kalau ia telah tiba di Kalkutta, kota ketiga terbesar India dan terkenal karena kekumuhannya.
"Saya sangat takut. Saya tidak tahu di mana saya berada. Saya mulai mencari orang dan bertanya kepada mereka."
Segera dia merasa tidak nyaman. "Itu merupakan tempat yang sangat menakutkan. Saya pikir, tidak ibu atau ayah yang ingin anak mereka yang berusia lima tahun mengembara sendirian di daerah kumuh dan stasiun kereta api Kalkutta."
Saroo kecil harus belajar untuk mengurus dirinya sendiri. Ia menjadi pengemis, menjadi salah satu dari banyak anak yang mengemis di jalanan kota.