Friday, May 18, 2012

Mewaspadai Halaman Belakang Rumah Kita



Dinamika kawasan kiri kanan rumah besar kita benar-benar berkembang menuju sebuah persiapan menyusun strategi pertahanan kualitas gajah. Kalau sebelumnya kita merasa konflik bertetangga hanya sebatas pelecehan teritori, misalnya dengan Malaysia dan itu ada di wilayah halaman dalam dan depan rumah kita. Maka setelah Darwin yang dipersiapkan sebagai pangkalan militer angkatan laut AS dan kemudian pulau Kokos (Keeling) milik Australia yang berada di barat daya Jawa juga dipersiapkan sebagai pangkalan militer AS, maka kita tidak lagi sekedar “bermain” di halaman dalam rumah kita. Kita harus mewaspadai halaman belakang yang selama ini seperti kosong melompong tak berpenghuni.
AS memang sedang mempersiapkan kekuatan militernya di Asia Pasifik untuk menghadapi kekuatan militer Cina yang berkembang pesat. Cina sudah mempunyai target bahwa tahun 2020 nanti merupakan tahun kecemerlangan militernya karena pada saat itu sudah tersedia kekuatan laut dan udara yang berkemampuan ekspansi dan terkuat di kawasan Asia Pasifik. Lebih dari itu, Cina mempunyai ambisi untuk menguasai sumber energi fosil yang tersimpan di Laut Cina Selatan (LCS). Maka klaimnya jelas dengan mempertunjukkan sejarah dinasti Cina yang katanya menguasai seluruh kawasan LCS sehingga itu menjadi hak Cina dengan mengumumkan peta lidah naga yang menjulur sampai perairan Natuna milik Indonesia.
Sebagai pemilik hegemoni kekuatan militer di Asia Pasifik, AS tak mau posisi pemimpin klasemen kekuatan militernya digeser oleh Cina. Padahal AS sudah memiliki kekuatan Armada ke 7