MBT dan Upaya Mewujudkan Kavaleri Modern TNI AD
MBT Perancis Leclerc (www.military-today.com)
Tank sebagai salah satu komponen alutsista matra darat telah menjadi komponen dominan dalam peperangan darat di abad ke 20 dan 21, walau seringkali secara kuantitas jumlahnya tidak sebanyak alutsista darat lainnya, tank menjadi istimewa dikarenakan kehadirannya di medan tempur senantiasa menjadi penentu dari hasil akhir dari pertempuran darat itu sendiri.
Adalah adanya keseimbangan tiga karakteristik yang melekat pada tank itu sendiri, yang menjadikan tank memiliki peran yang begitu signifikan jika dibandingkan alutsista darat lainnya, yaitu: daya tembak, perlindungan dan mobilitas yang dari terciptanya keseimbangan ketiga hal tersebut, suatu tank mampu membawa ke medan tempur, daya hancur yang sifatnya instant, akurat, tersedia kapanpun dan dimanapun dibutuhkan, siang atau malam, baik ketika tank tersebut sedang bergerak maupun dalam keadaan stasioner.
Tank Tempur Utama atau yang lebih dikenal sebagai Main Battle Tank (“MBT”) sebagai perwujudan terkini dari evolusi desain tank sejak tank pertama kali terjun dalam pertempuran di Somme, 95 tahun yang lalu pun tidak terlepas dari keharusan untuk berpegang teguh pada tiga karakteristik tersebut di atas. Walaupun rata-rata MBT memiliki bobot sekitar 60 – 70 ton,