Sunday, April 8, 2012

Rusia tempatkan rudal s-400 di Timur Jauh


Moskow (ANTARA News) - Sistem rudal pertahanan udara S-400 Triumph akan ditempatkan di Timur Jauh Rusia sebelum akhir tahun, kata Kepala Angkatan Udara dan Angkatan Pertahanan Udara Timur Jauh Rusia Kolonel Sergei Dronov, Jumat.

Angkatan Pertahanan antariksa saat ini dilengkapi dengan persenjataan modifikasi yang berbeda dari sistem era Soviet S-300.

"Kami menerima S-400 Triumph tahun ini

TNI akan tempatkan pesawat tempur di Papua

Pesawat Tempur (FOTO ANTARA/HO-Rumgapres/Abror)


Timika (ANTARA News) - Markas Besar TNI Angkatan Udara merencanakan menempatkan sejumlah pesawat tempurnya di wilayah Papua.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat kepada wartawan di Timika, Senin, mengatakan, rencana penempatan sejumlah pesawat tempur tersebut dalam rangka menjaga kedaulatan udara nasional.

"Kami ada rencana seperti itu ke depan. Sementara ini pesawat-pesawat yang ke Papua hanya untuk mengenal medan sekaligus melatih operasional suatu pangkalan," jelas KSAU Imam Sufaat usai meresmikan Satuan Radar 243 Timika.

BJ Habibie usul pembelian pesawat dibayar dengan jam kerja

Rabu, 7 Maret 2012 14:43 WIB | 2207 Views

Mantan Presiden RI BJ. Habibie (kiri) dalam dialog Merah Putih di kediamannya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Rabu (7/3). Dalam kesempatan tersebut, Habibie menanggapi isu-isu terkini, mulai dari mobil buatan smk, korupsi, hingga tentang cinta dan puisi. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)

Kalau kita mau beli 10 atau 20 pesawat tempur, maka kita negosiasi untuk membayarnya dengan jam kerja. Kita negosiasi membayar dengan membuat 200 sayap dan komponen-komponen primer,"

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi Bacharuddin Jusuf Habibie mengusulkan pembelian pesawat militer maupun sipil dari luar negeri dibayar dengan jam kerja memproduksi komponen pesawat tersebut.

"Kita beli yang terbaik di dunia, sesuai kebutuhan, kita tidak bayar dengan mata uang hasil ekspor sumber daya alam, kita bayar dengan jam kerja," kata Habibie dalam program Dialog Merah Putih di kediamannya di Jakarta, Rabu.

Dialog Merah Putih yang ditayangkan langsung oleh TVRI dan disiarkan langsung

TNI AU tambah jumlah penerbang

Sabtu, 7 April 2012 20:07 WIB | 2391 Views

Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Imam Sufaat (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)

Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan menambah jumlah penerbang mengingat TNI AU akan membeli sejumlah pesawat untuk memperkuat alat utama sistem senjata (Alutsista) hingga 2014 nanti.

"TNI AU butuh penerbang yang cukup. Perencanaan sudah kami mulai dengan menambah jumlah siswa penerbang dari 30 menjadi 40 orang," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat usai menyaksikan gladi bersih peringatan HUT TNI AU Ke-66 pada 9 April 2012 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.

Tak hanya itu, TNI AU juga membuka program ikatan dinas pendek bagi para penerbang untuk pengoperasian pesawat-pesawat yang akan datang.

Selain membeli enam pesawat Tempur Sukhoi dari Rusia,
PTDI Siapkan Pusat Keunggulan Dirgantara
Dananjoyo Kusumo / Jurnal Nasional
Kerja sama Kemitraan Kreasi jangka panjang bertujuan membangun pusat unggulan di bidang pertahanan dan dirgantara.

Jurnas.com | PT Dirgantara Indonesia (Persero) sedang mempersiapkan pembangunan pusat keunggulan pertahanan dan dirgantara berkerja sama dengan mitra-mitra dalam dan luar negeri.

Dalam persiapan rencana itu, Kepala Humas PTDI Rakhendi Priyatna, Sabtu, mengatakan bahwa Direktur Utama PTDI Budi Santoso telah menandatangani kerja sama tiga pihak, PTDI, Nusantara Secom Infotrch (NSI), dan Dassault Systemes (DS) Prancis. Penandatanganan dilakukan pada hari Jumat (30/3) di Bandung.

Kedua penandatangan lainnya, Presiden Dasault Systemes, Forestier, dan Managing Director NSI, Reinhard Sitorus. Kerja sama Kemitraan Kreasi jangka panjang bertujuan membangun pusat unggulan di bidang pertahanan dan dirgantara.

Mengutip pernyataan Dirut PTDI,