Pesawat Tempur Ditemukan Setelah 70 Tahun Hilang
Fajar Nugraha
Pesawat Inggris yang hilang (Foto: Mirror)
Pilot pesawat, Sersan Dennis copping diyakini selamat
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri) didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno (tengah) berbincang dengan Chief Republic of Singapore Navy RADM Ng Chee Peng (kanan) usai demo laut anti perompakan di Selat Singapura dalam rangkaian patroli koordinasi Indonesia-Singapura (Patkor Indosin) ke-20, di Batam, Kepri, Jumat (11/5). (FOTO ANTARA/Henky Mohari)
Editor: Maryati
Sumber : Antara
PARIS, KOMPAS.com - Pemerintah Perancis, Jumat (11/5/2012), menyesalkan keputusan Inggris memilih varian pesawat F-35B, untuk melengkapi kapal induk terbarunya.
Keputusan itu mempengaruhi interoperabilitas kapal induk Perancis dan Inggris, sehingga mengancam kerja sama militer kedua negara di masa depan.
"Pilihan ini mengancam
PARIS, KOMPAS.com - Dinas perawatan dan perbaikan sarana militer Perancis (SIAe) dilaporkan telah memulai pekerjaan memodernisasi 10 pesawat Rafale-M, yang dioperasikan Angkatan Laut Perancis. Pesawat-pesawat tersebut akan ditingkatkan kemampuannya untuk memenuhi standar F3 (France 3).
Demikian diungkapkan majalah pertahanan Jane's Defence Weekly (JDW) edisi 2 Mei 2012. Menurut JDW, pengerjaan modernisasi itu dilakukan di fasilitas L'Atelier Industriel de L'Aeronautique (AIA) di Clermont-Ferrand, Perancis, sejak 23 April.
Kesepuluh pesawat tersebut adalah pesawat-pesawat Rafale pertama yang dikirim ke AL Perancis pada tahun 2000-an, dan masih memiliki spesifikasi F1. Dengan biaya 300 juta euro, pesawat-pesawat ini akan di-upgrade menjadi standar F3.
Dengan standar spesifikasi baru ini, Rafale tersebut akan mampu menjalankan misi pertempuran antikapal permukaan (ASuW), dengan rudal antikapal Exocet MBDA AM39 (Block 2 Mod 2) dan misi pengintaian dengan modul pengintai Thales Reco-NG.
Selain itu, Rafale standar F3 ini juga akan memiliki kemampuan serang nuklir dengan membawa rudal ASMP-A (Air-Sol Moyenne Portee-Ameliore). Proses modernisasi akan berlangsung sampai tahun 2012-2017.
Sumber : Kompas
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Laporan Dinas Riset Kongres AS (CRS) yang dirilis Kamis (10/5/2012) memaparkan kekhawatiran AS dan beberapa anggota NATO lainnya atas keputusan Perancis, Jerman, dan Italia menjual berbagai senjata dan peralatan militer lain ke Rusia. Penjualan itu dikhawatirkan bisa
Bertemu kembali dengan saya admin AnalisisMiliter.com, setelah beberapa hari tidak memposting tulisan. Saya pun menyadari bahwa dua tulisan terakhir saya kurang memuaskan, karena saya sedikit terburu-buru mengerjakannya dikarenakan kesibukan yang begitu banyak. Pada kesempatan kali ini saya akan membuat sebuah tulisan yang mudah-mudahan di sukai semua pembaca blog ini.
Tulisan kali ini akan saya fokuskan kepada analisa mengenai Join Development Jet Tempur KFX/IFX antara Korea Selatan dan Indonesia. Sebenarnya topic ini bukanlah topic yang baru, namun sudah topic lama yang sudah sering di bahas di banyak blog. Tetapi saya belum menemukan analisis mendalam tentang project KFX ini. Kebanyakan informasi di blog-blog militer yang saya jumpai hanya berupa Copy + Paste dari situs berita nasional. Sehingga kita tidak mendapat analisa yang dalam dari tulisan tersebut. Nah pada tulisan ini saya akan mencoba membuat sebuah analisa versi saya (versi anak kuliahan).
KFX dan Latar Belakang Kemunculannya
KFX adalah sebuah project prestisius Korea Selatan yang sedang gigih meningkatkan kemampuan industry strategisnya. Setelah berhasil mengembangkan pesawat Latih KT-1 Wongbee, pesawat latih lanjutan T/A-50 dan F/A-50, Korea Selatan masih memiliki