Wednesday, April 11, 2012

Postur Pertahanan Indonesia Menghadapi Perkembangan Situasi Kawasan


Defence Posture

Postur pertahanan (defence posture) Indonesia merupakan hasil kajian dari Departemen Pertahanan yang dituangkan dalam Strategi dan Postur Pertahanan Keamanan Negara Dalam Jangka Panjang Kedua Tahun 1994-2018 (Revisi TA 1997-1998). Postur dimaksud merupakan “wujud kemampuan dan kekuatan serta gelar Hankamneg yang diharapkan dapat mendukung pelaksanaan strategi dalam mencapai sasaran dan tujuan Hankamneg.”

Postur pertahanan memiliki tiga aspek utama, yakni kekuatan (force), kemampuan (capability), dan gelar (deployment). Kekuatan dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen tempur dari keseluruhan struktur pertahanan. Kemampuan adalah kekuatan atau sumber daya yang memberi kebisaan sebuah negara untuk menjalankan tindakan militer tertentu). Sementara gelar adalah dislokasi atau tata sebar dari kekuatan.

Pesawat Intai Bagian dari Operasi Intelijen


Akhir-akhir ini media banyak membahas soal pengadaan pesawat intai untuk TNI yang berita awalnya dirilis oleh Ketua Komisi I DPR Mahfud Sidik. Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat itu, mengatakan, bahwa pada pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) yang akan berlangsung hingga 2014 salah satu yang akan dibeli adalah pesawat intai tanpa awak. "Secara kebutuhan itu memang kebutuhan TNI cuma waktu itu pernah dibahas terkait dengan sumber pengadaannya," kata Mahfud di Gedung DPR, Rabu 1 Februari 2012.

Komisi I menolak rencana pengadaan pesawat dari Israel.

UAV Mesin Pembunuh Paling Mematikan


Amerika Serikat, diakui ataupun tidak, kini menjadi sebuah negara besar yang tidak ada tandingnya di dunia ini dalam persaingan kekuatan militer, khususnya setelah pesaing utamanya Uni Soviet kemudian pecah menjadi beberapa negara. Dalam perkembangannya sejak tahun 2001 secara terbuka telah terjadi perang antara AS dengan Al-Qaeda yang ternyata walau kecil Al-Qaeda telah mampu menyerang ke jantung ekonomi dan mempermalukan AS dengan meruntuhkan WTC yang merupakan menara kebanggaannya.

Dari pengalaman operasi tempur, khususnya di Bosnia dan Kosovo pada tahun 1990-an, serta perang satu dekade di Afghanistan yang dimulai pada tahun 2001, pengiriman pasukan dalam jumlah besar dinilai banyak merugikan citra pemerintah AS. Banyaknya korban pasukan dan besarnya dana operasi benyak mengundang kritik rakyatnya. Sejak tahun 2009 pemerintahan Barrack Obama secara resmi menyatakan perluasan program pesawat tak berawak (UAV, Unmanned Aerial Vehicle) yang operasinya di fokuskan di kawasan Pakistan dan Afghanistan.

TNI AU Akan Memiliki Pesawat Angkut Baru CN-295


Pada acara pameran dirgantara bergengsi Singapore Air Show, Rabu (15/2/2012) telah dilakukan penanda tanganan kerja sama antara PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan Airbus Military (Spanyol). Kontrak kerja sama senilai USD 325 juta dalam rangka pengadaan sembilan pesawat angkut ringan CN-295 untuk TNI AU.

Penandatanganan dilakukan Direktur PT DI Budi Santoso dengan President and CEO Airbus Military Domingo Urena Raso. Bertindak sebagai saksi adalah Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. Menurut Menhan,“pengiriman pertama diperkirakan mulai tahun 2012 sampai pada semester kedua tahun 2014.”

Dijelaskan oleh Menhan, pesawat ini akan dioperasikanTNI Angkatan Udara untuk berbagai jenis penugasan seperti militer, logistik, kemanusiaan, maupun evakuasi medis. Dalam hal pembiayaan juga sangat efisien. Partisipasi penuh dari industri penerbangan dalam negeri dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkemampuan tinggi sekaligus transfer teknologi,” ujarnya.

Dirut PT DI Budi Santoso menyatakan bahwa memberikan kesempatan kepada PT DI untuk menumbuhkan bisnis

Mengenal Super Tucano pengganti OV-10 Bronco TNI AU

8 April 2012 | 1:14 pm

Besok Senin pagi, 9 April 2012, penulis mendapat undangan untuk menghadiri parade dalam rangka peringatan ke-66 HUT TNI AU bertempat di Taxy Way Echo Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kali ini terbersit rasa bangga penulis sebagai salah satu purnawirawan TNI AU, melihat persiapan parade yang akan dimeriahkan dengan sedikit 'pamer' kekuatan dan kemampuan TNI AU sebagai sayap tanah air, penjaga dirgantara Indonesia.

Setelah selesai upacara resmi, akan dilakukan demo yang melibatkan 64 pesawat TNI AU, baik unsur tempur, transport, intai dan latih. Diantaranya yang dilibatkan adalah pesawat Sukhoi, F-16 A/B, F-5E, Hawk-200, C-130, CN-235, C-212, KT-1B, NAS-332, SA-330, Heli EC-120. Selain fly pass, juga akan dilakukan beberapa manuver pesawat tempur, dan demo aerobatic Tim Jupiter, dan beberapa manuver seperti 'mirror,' terbang bersamaan dengan salah satu pesawat posisi terbalik bak kaca.

Dimasa mendatang, TNI AU rencananya akan mendapat tambahan kekuatan beberapa jenis pesawat seperti F-16, F-5, Sukhoi SU-30MK2 dan Pesawat Tempur Korea T-50 serta Super Tocano EMB-314 dari Brazilia. Pada artikel ini, penulis akan sedikit membahas Super Tucano yang menurut Pangkoopsau-II, Marsda TNI Ismono Wijayanto, akan tiba pada bulan Agustus 2012, menggantikan OV-10 Bronco.

OV-10 Bronco Pespur COIN

Super Tocano EMB-314 dibeli pemerintah Indonesia untuk menggantikan fungsi pesawat tempur ringan OV-10 Bronco. Pembelian ditandatangani saat pameran Indo Defence 2010.

TNI AU yang Semakin Kuat dan Percaya Diri


Pada hari Senin, tanggal 9 April 2012, penulis menghadiri undangan upacara peringatan HUT ke -66 TNI Angkatan Udara di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Acara parade HUT TNI AU tersebut telah membuat para purnawirawan, semua insan udara serta hadirin dan undangan lainnya menjadi kagum dan bangga. Kagum dengan penampilan kemampuan tempur dan atraksi udara yang demikian memukau. Gemuruh suara jet tempur yang ber manuver memperagakan sebuah operasi udara, diselingi dengan dentuman bahan peledak serta beberapa aksi spektakuler lainnya dari berbagai jenis pesawat diantaranya Sukhoi, F-16, Hawk-200, C-130, Boeing 737, Cassa-235, Helli Puma dan Heli Colibri.

Rangkaian kegiatan dilengkapi juga dengan atraksi Team Aerobatic Jupiter dengan pesawat KT-1, serta demo pasukan anti teror Korpaskhasau Detasemen “Bravo,” terjun tempur dan statik. Dilanjutkan dengan demo penyelamatan penerbang di medan tempur membuat para undangan serta masyarakat yang menyaksikan menjadi terpukau tak bergerak hingga berakhirnya seluruh rangkaian acara.

Dibawah kepemimpinan Kasau, Marsekal TNI Imam Sufaat, kekuatan udara dibangun sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Presiden SBY pada pembukaan Rapat Pimpinan TNI dan Polri tahun 2012 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, pada hari Jumat (20/1). Presiden menegaskan perlu dilakukan percepatan modernisasi dan pembangunan kekuatan TNI untuk tiga tahun kedepan. Modernisasi dan pembangunan kekuatan ini diarahkan agar kekuatan TNI makin mendekati

Dephan Filipina Berniat Beli Pesawat Produksi PT. DI

Jakarta, DMC - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (11/4), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Philipina untuk Indonesia HE Madam Maria Rosario C. Aguinaldo yang datang didampingi Atase Pertahanannya di Kantor Kemhan, Jakarta.


foto

Hutan di Berau, Kaltim. TEMPO/Gunawan Wicaksono

Rp 307 Miliar untuk Jalan Perbatasan Kaltim


TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 307 miliar untuk pembangunan jalan baru sepanjang 59,72 kilometer di kawasan perbatasan wilayah Kalimantan Timur. "Pembangunan ini untuk pengawasan, pertahanan, dan keamanan," kata Direktur Bina Marga Wilayah II Kementerian Pekerjaan Umum Winarno, Kamis, 29 Maret 2012.

Pertahanan Negara - Ancaman Bergeser ke Udara




JAKARTA – Penguatan pertahanan dinilai sudah saatnya bergeser pada kemampuan matra udara dan matra laut,bukan lagi di darat. Ini untuk merespons perubahan dalam percaturan geopolitik global dan ancaman yang sekarang berkembang.


Pengamat militer dari LIPI Jaleswari Pramodhawardani mengungkapkan, sekarang ini ancaman sudah berubah,misalnya dalam kasus illegal fishing dan people smugling. ”Kita harus merespons perubahan perubahan yang terjadi dalam percaturan geopolitik. Saat ini penguatan TNI AL dan AU itu penting,” katanya di sela-sela seminar tentang kekuatan udara di Jakarta,kemarin.

Walaupun sering dibicarakan trimatra terpadu, lanjut dia,seharusnya saat ini yang diperkuat adalah TNI Angkatan Udara dan Angkatan Laut. ”Kalau dulu, yang dikedepankan adalah TNI AD karena ancaman ada di darat, saat ini ancamannya sudah berubah,” sebutnya.

Tank Malaysia Siaga di Perbatasan Kalimantan

MBT PT-91 Twardy yang dipakai AD Malaysia

TEMPO.CO, Balikpapan - Komando Daerah Militer VI Mulawarman menuturkan, di perbatasan Indonesia-Malaysia, sudah berjajar tank-tank jenis PT–91 buatan Polandia yang beratnya hingga 50 ton. Tank-tank milik Malaysia ini memang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan di sepanjang Kalimantan. “Tank-tank Malaysia sudah siap di perbatasan Kalimantan,” kata Panglima Kodam Mulawarman Mayor Jenderal Subekti, Selasa, 10 April 2012.

Bukan hanya itu. Malaysia, kata Subekti, juga membangun infrastruktur jalan penghubung di wilayahnya sendiri untuk memudahkan pergerakan pasukan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan situasi seperti itu, Subekti memaklumi jika saat ini pemerintah melakukan pengadaan tank Leopard buatan Jerman yang bobotnya hingga 62 ton.


Airbus Military akan pamerkan pesawat A400M di Jakarta

Jakarta (ANTARA News) - Produsen pesawat militer dan sipil, Airbus Military, akan memamerkan pesawat angkut militer generasi terbaru A400M di Jakarta pada 18 April 2012 dalam rangkaian kunjungannya di Asia.

Siaran pers dari Airbus Military yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, menyebutkan pesawat A400M jenis Grizzly 4 akan tinggal selama satu hari di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum melanjutkan perjalanan ke Chiang Mai dan Bangkok.

Pejabat

Pangdam Minta Dukungan Masyarakat Terkait Alutsista

Pangdam Minta Dukungan Masyarakat Terkait Alutsista
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subekti (Dok. Pendam VI/Mulawarman)

Balikpapan (ANTARA News Kaltim) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Subekti kembali meminta dukungan masyarakat dalam hal pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

"Sebab persenjataan ini bukan untuk apa-apa, melainkan untuk mempertahankan kedaulatan kita," tegas Pangdam Mayjen TNI Subekti di Markas Kodam VI/Mulawarman, Jalan Jenderal Soedirman, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.

Pangdam Subekti berbicara dalam konteks hambatan yang diterima TNI dalam upayanya membeli alutsista dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dan juga Parlemen Belanda.

DPR menyebutkan Tank Leopard yang akan dibeli TNI AD tidak sesuai dengan medan di Indonesia.