Mencermati Rivalitas AS-China di Asia (1)
INILAH.COM, Berkeley - Kebijakan Amerika Serikat di Asia sangat diwarnai dengan faktor China. Rivalitas kedua negara ini terus menguat dan berdampak besar bagi negara-negara di kawasan.
China meningkatkan kekuatan militernya di Asia, dengan menaikkan budget pertahanan tahun ini US$160 miliar, sebuah angka yang luar biasa besar. Angka itu melonjak 12 persen dari anggaran tahun lalu.
Meski statemen para pemimpin Beijing menegaskan kebangkitan China tetap pro-perdamaian, namun meningkatnya anggaran militer menjadi ganjalan dan persoalan bagi AS dan sekutunya di kawasan Asia Pasifik.
The Economist edisi 7-13 April 2012 menyebut kebangkitan militer RRC itu sebagai ''gigi baru naga merah'' di Asia. Di kawasan Asia, RRC menghadapi konflik potensial dengan Vietnam dan Filipina di Laut China Selatan terkait Kepulauan Spratley, memburuknya hubungan dengan Jepang dan hubungan dengan Korea Selatan yang mendingin.