Perbatasan Negara
Marinir Akan Bangun Tugu Perbatasan di Pulau Sebatik
KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTO
Ilustrasi: Desa Sei Limau, Kecamatan Sebatik Barat, Pula Sebatik, Kabupaten Nunukan adalah salah satu desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia.
NUNUKAN, KOMPAS.com - Satuan tugas Marinir Ambalat XIV yang saat ini bertugas di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, akan membangun monumen tugu Garuda Perkasa di perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Tugu ini dimaksudkan untuk mempererat dan memperkokoh nilai-nilai nasionlaisme dan patriotisme bagi masyarakat di Pulau Sebatik, sebagai wilayah perbatasan antara dua negara," kata Komandan Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten Marinir Suherman di Sebatik, Sabtu (26/5/2012) ini.
Monumen tersebut direncanakan akan dibangun bersama dengan masyarakat wilayah perbatasan Pulau Sebatik, yang dimotori oleh prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL).
Menurut Suherman, untuk sementara ini lokasi pembangunan direncanakan berdekatan dengan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara. "Ada dua alternatif untuk menjadi lokasi pembangunan," ucapnya.
Mengenai penentuan terakhir lokasi pembangunan tugu ini, akan dibahas kembali dengan para unsur musyawarah pimpinan kecamatan (muspika)di dua kecamatan itu.
Perencanaan ini, lanjut Suherman, telah dikoordinasikan pula dengan para tokoh masyarakat dan pengusaha di Pulau Sebatik, berkaitan dengan pendanaannya.
Pembangunan tugu ini bagi masyarakat wilayah perbatasan di Pulau Sebatik, diharapkan agar mereka lebih
mencintai Tanah Air.
Ia mengakui, selama bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, ketergantungan masyarakat Sebatik ke Tawau di Malaysia, sangat tinggi.
"Kami ingin menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik. Saya lihat ketergantungan ekonomi dengan Malaysia sangat tinggi, sehingga dimungkinkan melunturnya rasa nasionalismenya," kata Suherman.
Sumber: Antara, Kompas
"Tugu ini dimaksudkan untuk mempererat dan memperkokoh nilai-nilai nasionlaisme dan patriotisme bagi masyarakat di Pulau Sebatik, sebagai wilayah perbatasan antara dua negara," kata Komandan Satgas Marinir Ambalat XIV Pulau Sebatik, Kapten Marinir Suherman di Sebatik, Sabtu (26/5/2012) ini.
Monumen tersebut direncanakan akan dibangun bersama dengan masyarakat wilayah perbatasan Pulau Sebatik, yang dimotori oleh prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL).
Menurut Suherman, untuk sementara ini lokasi pembangunan direncanakan berdekatan dengan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Desa Seberang, Kecamatan Sebatik Utara. "Ada dua alternatif untuk menjadi lokasi pembangunan," ucapnya.
Mengenai penentuan terakhir lokasi pembangunan tugu ini, akan dibahas kembali dengan para unsur musyawarah pimpinan kecamatan (muspika)di dua kecamatan itu.
Perencanaan ini, lanjut Suherman, telah dikoordinasikan pula dengan para tokoh masyarakat dan pengusaha di Pulau Sebatik, berkaitan dengan pendanaannya.
Pembangunan tugu ini bagi masyarakat wilayah perbatasan di Pulau Sebatik, diharapkan agar mereka lebih
mencintai Tanah Air.
Ia mengakui, selama bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, ketergantungan masyarakat Sebatik ke Tawau di Malaysia, sangat tinggi.
"Kami ingin menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada seluruh masyarakat Pulau Sebatik. Saya lihat ketergantungan ekonomi dengan Malaysia sangat tinggi, sehingga dimungkinkan melunturnya rasa nasionalismenya," kata Suherman.
Sumber: Antara, Kompas
0 comments:
Post a Comment