Penugasan sejumlah personel Korps Marinir TNI-AL di pulau-pulau terluar Indonesia merupakan salah satu bentuk penegakan kedaulatan negara. Dalam gambar sejumlah anggota pasukan khusus Intai Amfibi-1 Marinir dalam satu latihan infiltrasi setelah melakukan formasi selam tempur (submarine combat formations) (FOTO ANTARA/Eric Ireng)

... Kehadiran kalian di pulau-pulau tersebut sungguh sangat menentukan nilai tawar NKRI di mata internasional...

Surabaya (ANTARA News) - Satuan Tugas Marinir Pulau Terluar XI telah menyelesaikan tugasnya. Mereka kembali ke pangkalannya, di Surabaya, dan disambut Komandan Pasukan Marinir 1, Brigadir Jenderal TNI Marinir Tommy B Natanegara.

Kehadiran satuan tugas dari Korps Marinir TNI-AL di pulau-pulau terluar itu bernilai politis sangat tinggi. "Kehadiran kalian di pulau-pulau tersebut sungguh sangat menentukan nilai tawar NKRI di mata internasional," kata Natanegara.

Ke-136 prajurit Korps Marinir TNI-AL tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Pulau Terluar XI dengan komandan Kapten Marinir Fernando Lumi. Mereka ditempatkan di pulau-pulau terluar di Indonesia timur.

Selain itu, kata Natangara, juga sebagai wujud kepedulian dan perhatian pemerintah RI terhadap keutuhan dan kedaulatan Indonesia.

"Saya turut bangga karena kalian sudah berperan aktif dalam rangka menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI," katanya.

Dalam laporannya, Lumi mengatakan, selama melaksanakan penugasan, anggotanya ditempatkan di pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia bagian timur.

"Mereka bertugas di Pulau Miangas, Pulau Marore, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Brass, Pulau Dana, dan Pulau Batek," katanya.

(E011/B/D007)

Editor: Ade Marboen

Sumber : Antara