Tuesday, April 10, 2012

Inovasi Pertanian Prajurit TNI

Mulai dari padi varietas unggul, pupuk organik hingga pakan penggemuk ayam. Kementan akan membantu menyempurnakan.

Wakil Menteri Pertanian Usman Heriawan nampak pada acara panen raya padi 'Sri Agung' hasil inovasi TNI, di Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cirau, di Bogor, Jawa Barat. (Foto : PelitaOnline/Mihardi)

Bogor, PelitaOnline -- BUKAN hanya berlatih tempur, prajurit TNI ternyata mampu berinovasi di berbagai bidang. Antara lain, temuan varietas padi baru, pupuk cair organik untuk padi, minyak pelumas kendaraan, serta pakan ayam untuk menambah bobot ayamnya.

Untuk penyempurnaan temuan-temuan itu, TNI terus bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

Wakil Menteri Pertanian Usman Heriawan mengatakan, Kementan berterima kasih telah diajak dalam acara ini.

"Kami terima kasih sudah diajak oleh Panglima (Laksamana TNI, Panglima TNI Agus Suhartono) dalam acara ini. Kalau tidak, kita tidak tahu kalau ada padi baru, dan beberapa temuan racikan lain," ucap Usman Heriawan di sela acara panen raya padi 'Sri Agung', di Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cirau, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/3).

Dalam acara langsung dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono itu, panen raya padi Siliwangi Parikesit Dewi Sri Agung ( SPDSA) diikuti 22 kelompok Tani (Poktan) se Kecamatan Cirau, di Bogor, Jawa Barat.

Panen raya ini diprakarsai oleh Detasemen Markas ( Denma) Mabes TNI, Poktan Desa Tegal Panjang dan Paguyuban Penyayang Alam Umat Semesta (PAUS).

Padi jenis baru SPDSA adalah jenis generasi ke 15 atau F15, yang merupakan hasil pengembangan dan penelitian karya prajurit TNI, Sersan Kepala (Serka) Sucipto.

Jenis padi ini telah disebarluaskan dan ditanam di berbagai pelosok sentra pertanian di pulau jawa sejak tahun 2006 hingga kini.

Varietas ini telah memiliki masa tanam 4 bulan dan merupakan jenis varietas unggul dengan hasil rasa pulen. Panjang rata2 25-35, menghasilkan 400 sampai 650 butir, label ungu. Tinggi padi + 120- 140 cm. Usia tanam 95-105 hari. Dengan pola tanam SRI (System of Rice Intensification). Produksi per hektare mencapai 8 hingga 10 ton.

Daerah percontohan lain yang juga menanam varietas ini adalah Madura, Cepu, Lembang, Yogyakarta dan lainnya.



Mihardi/GW

Sumber : Pelita Online

0 comments:

Post a Comment