Friday, May 11, 2012

AS Khawatir dengan Penjualan Persenjataan NATO ke Rusia


Kapal serbu amfibi Mistral (kanan) buatan Perancis.

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Laporan Dinas Riset Kongres AS (CRS) yang dirilis Kamis (10/5/2012) memaparkan kekhawatiran AS dan beberapa anggota NATO lainnya atas keputusan Perancis, Jerman, dan Italia menjual berbagai senjata dan peralatan militer lain ke Rusia. Penjualan itu dikhawatirkan bisa mendestabilisasi keamanan di Eropa.

Laporan tersebut dibuat oleh CRS atas permintaan Senator Richard Lugar dari Partai Republik di AS, yang khawatir senjata-senjata itu bisa digunakan melawan negara-negara sekutu AS dan suatu hari nanti bahkan bisa dijual ke China.

Menurut laporan tersebut, Perancis menjual empat kapal serbu amfibi/kapal induk helikopter kelas Mistral kepada Rusia pada Juni 2011. Kapal kelas itu adalah kapal terbesar kedua di jajaran Angkatan Laut Perancis, dan merupakan kapal proyeksi kekuatan yang mampu membawa 16 helikopter, empat perahu pendarat, 13 tank tempur utama, dan ratusan prajurit.

Kemudian, pada November 2011, raksasa perusahaan pertahanan Jerman, Rheinmetall, menandatangani kontrak pembangunan pusat latihan militer Rusia di kawasan Volga, Rusia. Rheinmetall menyatakan, pusat latihan senilai 131 juta dollar AS itu dilengkapi dengan sistem tercanggih yang ada di dunia.

Italia juga menandatangani kontrak penjualan puluhan kendaraan lapis baja serba guna buatan anak perusahaan Fiat kepada Angkatan Bersenjata Rusia.

Pemerintahan Presiden Barack Obama secara khusus keberatan dengan penjualan empat kapal kelas Mistral dari Perancis ke Rusia, dengan alasan bahwa penjualan itu bisa mengirimkan pesan yang salah baik kepada Rusia maupun kepada beberapa negara sekutu (AS) di Eropa Timur dan Eropa Tengah.

Namun, Washington tidak menyatakan keberatannya itu secara terbuka karena prioritasnya untuk memperbaiki hubungan dengan Moskwa.

Pihak Perancis, Jerman, dan Italia meyakini, penjualan perangkat militer itu tidak akan membuat Rusia menjadi ancaman serius bagi negara-negara NATO. Penjualan itu adalah "langkah yang logis" untuk memajukan kemitraan strategis dengan Rusia. (AFP/DHF)


Sumber : Kompas

0 comments:

Post a Comment