China Tertarik dengan Misil Rusia
Aulia Akbar
Foto : Ria Novosti
BEIJING - China berniat untuk membeli misil anti-serangan udara S-400 buatan Rusia, untuk menggantikan misil S-300 miliknya.
Negeri Panda itu memesan misil-misil dari Negeri Beruang Merah, meski demikian, China tidak menjelaskan secara detil jumlah misil yang akan dibeli. Rusia sendiri berniat untuk memodernisasi misilnya yang baru saja dijual ke Yordania. Demikian seperti diberitakan Voice of Russia, Kamis (10/5/2012).
Perusahaan persenjataan Rusia Rosoboronexport melaporkan, misil Strela-10, Osa-AKM dan Sjilka sudah digunakan oleh Kerajaan Yordania sebagai sistem pertahannya sejak pertengahan dekade 1980 silam.
Misil S-400 rencananya juga akan ditempatkan di wilayah timur Rusia untuk menggantikan misil S-300. Rusia sendiri memiliki dua resimen S-400 yang kedua ditempatkan di dekat Moskow. Sementara resimen ketiga akan ditempatkan di dekat wilayah Baltik.
Pada Maret lalu, Kementerian Rusia belum memutuskan untuk menjual misil canggih ini ke negara lain. Rosoboronexport juga tidak berniat untuk mengekspor misil tersebut sebelum 2015.
Mereka pun memastikan untuk tidak mengirim persenjataan tersebut ke Belarus dan Kazakhstan setelah 2014.
S-400 pada dasarnya adalah misil jarak menengah, namun dapat menjangkau target di berbagai medan. Misil tersebut juga sanggup menghantam pesawat, persawat pengebom tak berawak, peluru kendali serta rudal balistik, dengan jarak 400 kilometer dan ketinggian 40 kilometer.(AUL)
Negeri Panda itu memesan misil-misil dari Negeri Beruang Merah, meski demikian, China tidak menjelaskan secara detil jumlah misil yang akan dibeli. Rusia sendiri berniat untuk memodernisasi misilnya yang baru saja dijual ke Yordania. Demikian seperti diberitakan Voice of Russia, Kamis (10/5/2012).
Perusahaan persenjataan Rusia Rosoboronexport melaporkan, misil Strela-10, Osa-AKM dan Sjilka sudah digunakan oleh Kerajaan Yordania sebagai sistem pertahannya sejak pertengahan dekade 1980 silam.
Misil S-400 rencananya juga akan ditempatkan di wilayah timur Rusia untuk menggantikan misil S-300. Rusia sendiri memiliki dua resimen S-400 yang kedua ditempatkan di dekat Moskow. Sementara resimen ketiga akan ditempatkan di dekat wilayah Baltik.
Pada Maret lalu, Kementerian Rusia belum memutuskan untuk menjual misil canggih ini ke negara lain. Rosoboronexport juga tidak berniat untuk mengekspor misil tersebut sebelum 2015.
Mereka pun memastikan untuk tidak mengirim persenjataan tersebut ke Belarus dan Kazakhstan setelah 2014.
S-400 pada dasarnya adalah misil jarak menengah, namun dapat menjangkau target di berbagai medan. Misil tersebut juga sanggup menghantam pesawat, persawat pengebom tak berawak, peluru kendali serta rudal balistik, dengan jarak 400 kilometer dan ketinggian 40 kilometer.(AUL)
Sumber : Okezone
0 comments:
Post a Comment