Wednesday, May 9, 2012

Alutsista

AS Beri 12 Radar Cuma-Cuma untuk Indonesia

Pemberian itu dipastikan tidak akan mengganggu kedaulatan NKRI. Pasalnya, di balik pemberian itu hanya berupa alat, bukan dengan operatornya.

Pemberian 12 radar secara cuma-cuma itu tak ada tendensi apapun. (Sumber foto : alutsista.blogspot.com)
Jakarta, PelitaOnline - AMERIKA Serikat membantu kelautan Indonesia dengan memberi 12 radar kepada Pemerintah Indonesia. Radar ini dipasang sebagai sistem pengamanan laut dan pengawasan kapal maritim, terutama di Selat Malaka atau pos Sumatera.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan, Brigadir Jenderal TNI Hartind Asrin mengatakan, pemberian 12 radar secara cuma-cuma itu tak ada tendensi apapun. Menurutnya, Amerika Serikat memberi radar itu murni sebagai bantuan terhadap Indonesia.

"Saya sudah lihat satu di dekat Batam. Itu untuk melihat pergerakan kapal di Selat Malaka. Itu memang dikasih bantuan dari Amerika, tidak ada apa-apa, dikasih saja gitu," kata Hartind saat jumpa pers di kantornya, Selasa (8/5) malam.

Oleh karenanyan Hartind memastikan bahwa pemberian itu tidak akan mengganggu kedaulatan NKRI. Pasalnya, di balik pemberian itu tidak ada maksud tertentu dari Amerika. Apalagi kata dia, tak ada operator dari AS yang mengontrol radar-radar tersebut.

"Saya pikir tidak akan mengganggu kedaulatan. Prinsipnya kalau itu peralatan nggak ada apa-apa, karena dikasih, tapi jangan orangnya. Kalau orang Amerikanya ngawasin radar itu tidak boleh, nanti bisa di-copy sama dia, direkam. Yang penting kita tahu kemampuan peralatannya, karena itu untuk meng-cover daerah pantai saja dan tidak juga mengkoneksi ke satelit," jelasnya.

"Radar itu untuk mengawasi Selat Malaka yang paling padat pergerakannya di dunia. Piracy (pembajakan) bisa dilihat dalam radar itu."

Ia juga membantah jika radar itu sebagai alat mata-mata yang dilakukan Amerika. Menurutnya, jangkauan radar itu tidak jauh dan hanya untuk menjangkau bagian permukaan laut saja.

"Kalau radar yang di Selat Malaka itu cuma pergerakan di permukaan saja. Kalau kapal selam itu harus ada pergerakan antikapal selam, itu dengan helikopter antikapal selam atau dengan kapal selam sendiri. Jadi tidak ada maksudnya dia mau memata-matai Indonesia. Itu tidak ada," ungkapnya.

Sumber : Pelita

0 comments:

Post a Comment